Pengertian
Kecerdasan Sosial
“Kecerdasan
sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di
masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling
atau sekitarnya”
“Kecerdasan sosial adalah suatu kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia” (Stephen Jay Could, On Intelligence, Monash University: 1994)
“Kecerdasan sosial adalah kemampuan
untuk memahami dan mengelola pria dan wanita, anak laki-laki dan perempuan,
untuk bertindak bijaksana dalam hubungan manusia” (Edward
Thorndike)
“Konsep kecerdasan sosial diartikan
sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi,
membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak
berada dalam situasi saling menguntungkan” (Anderson,
On Safaria:2005)
Orang dengan kecerdasan
sosial tinggi tidak akan menemui kesulitan saat memulai suatu interaksi dangan
seseorang ataupun kelompok. Ia dapat menggunakan kemampuan otak dan bahasa
tubuhnya dengan baik untuk mengerti maksud dari lawan bicaranya. Kecerdasan
sosial dibangun antara lain atas kemampuan inti untuk mengenali perbedaan,
secara khusus perbedaan besar dalam suasana hati, temperamen, motivasi, dan
kehendak. Kecerdasan sosial ini juga mencakup kemampuan bernegoisasi, mengatasi
segala konflik, segala kesalahan, dan situasi yang timbul dalam proses
negoisasi.
Orang yang memiliki
keterampilan tersebut dapat menjadi pembicara ataupun pendengar yang baik. Biasanya, seseorang yang memiliki Kecerdasan Sosial
dapat mempengaruhi orang lain, dan gemar melakukan diskusi.
Terdapat beberapa karakteristik seseorang yang memiliki kecerdasan sosial,
yaitu :
Yang pertama situational awareness (kesadaran situasional). Makna dari kesadaran
ini adalah sebuah kehendak untuk bisa memahami dan peka akan kebutuhan serta
hak orang lain. Contoh, orang yang merokok di ruang ber-AC tanpa merasa
bersalah adalah orang yang tidak memiliki kesadaran situasional.
Yang
kedua presence (kemampuan membawa
diri). Bagaimana etika penampilan, tutur kata, gerak tubuh ketika bicara dan
mendengarkan adalah sejumlah aspek yang tercakup dalam elemen ini.
Yang
ketiga authenticity (autensitas) atau
sinyal dari perilaku seseorang yang akan membuat orang lain menilainya sebagai
orang yang layak dipercaya (trusted), jujur, terbuka, dan mampu menghadirkan
ketulusan. Elemen ini amat penting, sebab hanya dengan aspek inilah seseorang dapat
membentangkan relasi yang mulia dan bermartabat.
Yang
keempat clarity (kejelasan). Aspek
ini menjelaskan sejauh mana seseorang dibekali kemampuan untuk menyampaikan
gagasan dan idenya secara persuasif, sehingga orang lain bisa menerimanya
dengan tangan terbuka. Sering seseorang memiliki gagasan yang baik, namun gagal
mengkomunikasikannya secara lebih tepat, sehingga atasan atau rekan kerja tidak
berhasil diyakinkannya.
Yang
kelima empathy (empati). Aspek ini
merujuk pada sejauh mana seseorang dapat berempati pada gagasan dan penderitaan
orang lain. Sejauh mana kita memiliki keterampilan untuk bisa mendengarkan,
memahami pemikiran orang lain, dan melakukan aksi nyata untuk meringankan
penderitaan orang lain.
Komponen-Komponen
Kecerdasan Sosial
Didalam
menerapkan keterampilan kecerdasan sosial yang baik sangat diperlukan banyak
hal yang mendukung agar mencapai interaksi yang efektif. Dengan itu Goleman,
(2007) menyatakan adanya dua komponen utama dalam membangun kecerdasan sosial
yang baik yaitu kesadaran sosial dan fasilitas sosial yang masing-masing
komponen tersebut terdiri dari beberapa indikator, yaitu sebagai berikut :
1. Kesadaran
sosial
Kesadaran sosial merujuk pada spektrum yang merentang untuk merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya, untuk mendapatkan situasi sosial yang baik meliputi :
Kesadaran sosial merujuk pada spektrum yang merentang untuk merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya, untuk mendapatkan situasi sosial yang baik meliputi :
a. Empati dasar
Suatu kemampuan untuk merasakan isyarat-isyarat emosi nonverbal dengan orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain. Dan kemampuan merasakan emosi orang lain berupa sebuah kemampuan jalan-rendah yang berlangsung cepat dan spontan
Suatu kemampuan untuk merasakan isyarat-isyarat emosi nonverbal dengan orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain. Dan kemampuan merasakan emosi orang lain berupa sebuah kemampuan jalan-rendah yang berlangsung cepat dan spontan
b. Penyelarasan
Perhatian yang melampaui empati sesaat ke kehadiran yang bertahan untuk melancarkan hubungan yang baik, yaitu dengan menawarkan perhatian total kepada seseorang dan mendengarkan sepenuhnya, berusaha memahami orang lain lebih daripada menyampaikan maksud tertentu. Mendengarkan secara mendalam seperti itu kelihatannya merupakan kemampuan alamiah. Meskipun begitu, seperti halnya dengan dimensi-dimensi kecerdasan sosial lainnya orang bisa memperbaiki keterampilan penyelarasannya yang baik.
Perhatian yang melampaui empati sesaat ke kehadiran yang bertahan untuk melancarkan hubungan yang baik, yaitu dengan menawarkan perhatian total kepada seseorang dan mendengarkan sepenuhnya, berusaha memahami orang lain lebih daripada menyampaikan maksud tertentu. Mendengarkan secara mendalam seperti itu kelihatannya merupakan kemampuan alamiah. Meskipun begitu, seperti halnya dengan dimensi-dimensi kecerdasan sosial lainnya orang bisa memperbaiki keterampilan penyelarasannya yang baik.
c. Ketepatan
empatik
Ketepatan empatik dibangun di atas empati dasar namun menambahkan suatu pengertian lagi yaitu adanya suatu kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan dan maksud orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang baik dan harmonis.
Ketepatan empatik dibangun di atas empati dasar namun menambahkan suatu pengertian lagi yaitu adanya suatu kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan dan maksud orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang baik dan harmonis.
d. Pengertian
sosial
Pengertian sosial merupakan aspek keempat dari kesadaran sosial adalah pengetahuan tentang bagaimana dunia sosial itu sebenarnya bekerja. Orang yang memiliki kemahiran dalam proses mental ini tahu apa yang di harapkan dalam kebanyakan situasi sosial. Kemahiran sosial ini dapat di lihat pada diri mereka yang secara tepat membaca arus-arus politik dalam sebuah organisasi.
Pengertian sosial merupakan aspek keempat dari kesadaran sosial adalah pengetahuan tentang bagaimana dunia sosial itu sebenarnya bekerja. Orang yang memiliki kemahiran dalam proses mental ini tahu apa yang di harapkan dalam kebanyakan situasi sosial. Kemahiran sosial ini dapat di lihat pada diri mereka yang secara tepat membaca arus-arus politik dalam sebuah organisasi.
2. Fasilitas
sosial
Dengan merasakan bagaimana orang lain merasa, atau mengetahui apa yang mereka pikirkan tidak akan menjamin interaksi yang baik, maka dari itu perlu adanya fasilitas sosial. Namun, fasilitas sosial juga bertumpu pada kesadaran sosial untuk memungkinkan interaksi yang mulus dan efektif, yang meliputi :
Dengan merasakan bagaimana orang lain merasa, atau mengetahui apa yang mereka pikirkan tidak akan menjamin interaksi yang baik, maka dari itu perlu adanya fasilitas sosial. Namun, fasilitas sosial juga bertumpu pada kesadaran sosial untuk memungkinkan interaksi yang mulus dan efektif, yang meliputi :
a. Sinkroni
Berinteraksi secara mulus pada tingkat nonverbal. Sebagai landasan fasilitas sosial, sinkroni adalah batu fondasi yang menjadi landasan di bangunnya aspek-aspek lain. Kegagalan dalam sinkroni merusak kompetensi sosial, membuat interaksi menjadi tidak selaras. Sinkroni memungkinkan kita bergerak dengan anggun melalui tarian nonverbal bersama orang lain dengan tanda-tanda sinkroni mencakup rentang interaksi yang terkonsentrasi secara harmonis, dari senyuman atau mengangguk pada waktu yang tepat untuk semata-mata mengarahkan tubuh kita pada orang lain.
Berinteraksi secara mulus pada tingkat nonverbal. Sebagai landasan fasilitas sosial, sinkroni adalah batu fondasi yang menjadi landasan di bangunnya aspek-aspek lain. Kegagalan dalam sinkroni merusak kompetensi sosial, membuat interaksi menjadi tidak selaras. Sinkroni memungkinkan kita bergerak dengan anggun melalui tarian nonverbal bersama orang lain dengan tanda-tanda sinkroni mencakup rentang interaksi yang terkonsentrasi secara harmonis, dari senyuman atau mengangguk pada waktu yang tepat untuk semata-mata mengarahkan tubuh kita pada orang lain.
b. Presentasi
diri
Suatu kemampuan untuk mempresentasikan atau menampilkan diri sendiri secara efektif untuk menghasilkan kesan yang di kehendaki. Salah satu hal yang di pandang penting dalam presentasi diri yaitu adanya kemampuan untuk ”mengendalikan dan menutupi ”. Orang yang mahir dalam pengendalian itu merasa percaya diri dalam segala situasi sosial, memiliki kemampuan untuk tindakan yang pada tempatnya. Mereka dengan mudah bisa tampil tenang dan penuh kendali diri.
Suatu kemampuan untuk mempresentasikan atau menampilkan diri sendiri secara efektif untuk menghasilkan kesan yang di kehendaki. Salah satu hal yang di pandang penting dalam presentasi diri yaitu adanya kemampuan untuk ”mengendalikan dan menutupi ”. Orang yang mahir dalam pengendalian itu merasa percaya diri dalam segala situasi sosial, memiliki kemampuan untuk tindakan yang pada tempatnya. Mereka dengan mudah bisa tampil tenang dan penuh kendali diri.
c. Pengaruh
Adanya suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat membentuk hasil interaksi sosial yang baik. Dengan menggunakan kemampuan bicara yang hati-hati dan adanya kendali diri dan mendekati orang lain dengan perilaku profesional, tenang dan penuh perhatian.
Adanya suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat membentuk hasil interaksi sosial yang baik. Dengan menggunakan kemampuan bicara yang hati-hati dan adanya kendali diri dan mendekati orang lain dengan perilaku profesional, tenang dan penuh perhatian.
d. Kepedulian
Kepedulian adalah kemampuan seseorang untuk berbelas kasihan, peduli akan kebutuhan orang lain dan melakukan tindakan yang sesuai dengan hal itu. Kepedulian mendorong kita untuk mengambil tanggung jawab apa yang perlu di lakukan dengan baik dan akan menimbulkan orang-orang yang prihatin, yaitu seseorang yang paling bersedia mengambil waktu dan berusaha untuk membantu seorang koleganya.
Kepedulian adalah kemampuan seseorang untuk berbelas kasihan, peduli akan kebutuhan orang lain dan melakukan tindakan yang sesuai dengan hal itu. Kepedulian mendorong kita untuk mengambil tanggung jawab apa yang perlu di lakukan dengan baik dan akan menimbulkan orang-orang yang prihatin, yaitu seseorang yang paling bersedia mengambil waktu dan berusaha untuk membantu seorang koleganya.
Dari penjelasan diatas dapat
diketahui bahwa untuk membangun kecerdasan sosial yang baik kedua komponen
diatas sangat diperlukan dan saling berhubungan. Kesadaran sosial dengan
merasakan bagaimana orang lain merasa, atau mengetahui apa yang mereka pikirkan
tidak akan menjamin interaksi yang kaya, maka dari itu adanya fasilitas sosial,
fasilitas sosial juga bertumpu pada kesadaran sosial untuk memungkinkan
interaksi yang mulus dan efektif
Orang
dengan kecerdasan sosial rendah, cenderung sulit berinteraksi dengan sesamanya.
Kalaupun bisa, tentu dengan tingkat pemahaman yang rendah. Bisa dicontohkan,
orang yang hebat di bidang politik, tapi kurang peka pada masalah sosial. Atau
orang yang mahir 10 bahasa, menguasai semua program komputer, namun tak mampu
memahami perasaan lawan bicara. Banyak juga orang yang berpendidikan tinggi
tapi kurang mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain aibat berperilaku
kurang menyenangkan. Jika bisa disimpulkan, banyak orang sekadar mengejar Intelligence
Quotient (IQ) tapi mengesampingkan Social Quotient (SQ), yakni
kecerdasan sosial. Oleh karena itu, kita perlu menyeimbangkan antara IQ, SQ,
dan EQ yang kita miliki.
Cara Mengukur
SQ
Skor dari 140 atau di atas dianggap
sangat tinggi. Orang dengan SQ rendah lebih dapat bekerja lebih baik dalam
suatu pekerjaan yang membatasi interaksi sosial. Orang dengan SQ lebih dari 120
dianggap sosial terampil, dan dapat bekerja dengan baik dengan pekerjaan yang
melibatkan kontak langsung dan komunikasi dengan orang lain.
Langkah Mengembangkan Kecerdasan Sosial
Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengembangkan
kecerdasan sosial:
- Tubuh bicara lebih banyak
- Tubuh dapat lebih banyak bicara dari kata-kata.
- Tubuh dirancang untuk berkomunikasi dengan orang lain.
- 55% makna yang akan disampaikan dalam aktivitas tercermin pada sikap fisik.
- Tanpa kata-kata tubuh dapat mengkomunikasikan apakah seseorang sedang sedih, senang, marah, kecewa, bahagia, malu, takut, khawatir, gugup,antusias, percaya diri, minder, cemas dsb.
- Sadarilah hal tersebut.
- Mendengar Aktif
source :
http://sastraamijaya.wordpress.com/2009/03/18/kecerdasan-sosial/
http://en.wikipedia.org/wiki/Emotional_intelligence
http://netsains.net/2007/11/orang-indonesia-sudah-cerdas-sosial-dan-emosional/
PowerPoint Ibu Aat Sriati










